Disindir Fadli Zon Soal Kutu Loncat, ini Jawaban Santai Ahok

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Rabu, 10/09/2014 16:44 WIB

Ropesta Sitorus - detikNews
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan mundur dari partainya, Gerindra. Ketegangan itu bermula karena Ahok tidak sependapat dengan partai Gerindra yang mengusulkan Pilkada lewat DPRD. Alhasil Ahok pun disindir sebagai seorang politisi "kutu loncat".

Menanggapi sindiran itu, Ahok hanya tertawa santai. "Ya memang dari dulu juga sudah kutu loncat. Sudah kutu loncat kok," kata Ahok dengan senyum kepada wartawan di depan pintu kantornya, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014).

Siang tadi Ahok melayangkan surat pengunduran dirinya dan mengembalikan kartu anggota partai. Dia merasa lega setelah menerima surat tanda terima bahwa suratnya sudah sampai ke tangan Sekjen partai, Ahmad Muzani.

"Ya, sudah resmi mundur. Sejak saya masukin surat (pengunduran diri) ini saya sudah bukan orang partai politik lagi," kata suami Veronica Tan itu.

Dilihat dari rekam jejaknya, Ahok memang sudah beberapa kali berpindah partai. Tahun 2004, Ahok masuk ke politik bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru, dan menjadi anggota DPRD Belitung Timur 2004-2009, namun mengundurkan diri pada 2007 karena ikut kontestasi pemilihan Gubernur Belitung.

Kalah berlaga, Ahok kemudian terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Kali ini partai yang jadi lokomotifnya adalah partai berlambang beringin, Partai Golkar. Di tengah jalan, pada 2012, Ahok mengundurkan diri dari partai sekaligus dari DPR. Dia nyalon dalam Pilkada DKI lewat partai Gerindra.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyindir Ahok sebagai seorang kutu loncat. Karena itu pihaknya mengaku tak akan merasa kehilangan jika Ahok mundur. Apalagi Ahok juga dianggap tak banyak berkontribusi untuk partai maupun untuk pasangan Prabowo-Hatta saat Pilpres.

"Kami tidak merasa rugi sama sekali. Ini menunjukkan sosok yang bersangkutan seperti apa. Dia dikenal sebagai politisi pindah-pindah partai. Ini bukti pilkada langsung menghasilkan politisi kutu loncat. Tidak semua tapi sebagian seperti itu," kata Fadli kepada detikcom.

Menurutnya, Ahok sebenarnya minim prestasi. Karena itu, Gerindra juga tak merasa terangkat dengan kinerja yang dilakukan Ahok dalam memimpin ibukota berpasangan dengan Gubernur Jokowi. "Prestasinya apa? Membersihkan waduk? Jangan sampai waduk di dekat situ nanti muncul apartemen mewah. Kalau memperbaiki PKL, itu tugas. Tugas dia sebagai wagub, bukan prestasi," katanya.


Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV

(ros/ndr)


Foto Video Terkait


This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Ropesta Sitorus 10 Sep, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656083/s/3e51c65d/l/0Lnews0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C10A0C16440A70C26867310C10A0Cdisindir0Efadli0Ezon0Esoal0Ekutu0Eloncat0Eini0Ejawaban0Esantai0Eahok/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar