Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
(Foto: Suster Klara Duha)"Itu bukan tumor, tapi otaknya yang keluar. Waktu lahir, Lukas ada retak batok dahi, makin lama makin keluar otaknya," ujar pendamping bayi Lukas, Suster Klara Duha, kepada detikcom, Selasa (30/9/2014).
Tokoh masyarakat Nias yang juga pengasuh panti asuhan Fa'omasi di Gunungsitoli, Nias, ini mengatakan demikian dari hasil pemeriksaan dokter di RS Elizabeth Medan, Sumatera Utara.
"Itu menurut dokter saraf ya," tegas Suster Klara.
Bayi pasangan Fona Zai dan Yususwati Waruwu ini sebelumnya sudah diusakan kesembuhannya hingga menyeberang ke Sumut daratan. Namun, pasangan yang berprofesi petani tersebut juga harus mencari nafkah untuk biaya pengobatan hingga akhirnya kembali lagi ke Nias.
Di Nias, mereka meminta bantuan Suster Klara. Suster Klara akhirnya membawa bayi tersebut ke RS Elizabeth Medan, dengan bantuan beberapa donatur tidak tetap.
"Sekarang Lukas sudah dipasang selang untuk operasi pertama. Operasi kedua tunggi 3-4 bulan, baru bisa dikembalikan otak dari dahinya," tutur Klara.Next
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB
(nwk/nrl)
Foto Video Terkait
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Nograhany Widhi K 30 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656083/s/3ef753cb/l/0Lnews0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C30A0C154630A0C270A54450C10A0Ctolong0Ebayi0Elukas0Eretak0Ebatok0Ekepala0Ehingga0Eorgan0Edalam0Ekeluar/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com