Selasa, 02/09/2014 12:45 WIB
"Bukan tanda-tanda mau merapat, tapi mau menjauh itu. Kalau bertemu dulu nanti kan bisa menjauh, dalam rangka mempertegas posisi PAN. PAN bersilaturahmi dengan Pak Surya Paloh, karena beliau adalah sahabat," ujar Taslim di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Dia menegaskan jika ada kabar yang menyatakan PAN bakal merapat ke Jokowi adalah keliru. Keputusan koalisi termasuk pindah ke Jokowi-JK mesti dibahas dalam rakernas partai.
"Selama ini dikatakan kalau PAN merapat, yang mana merapat? Ini mempertegas tidak ada pembicaraan PAN keluar dari Koalisi Merah Putih. Karena dulu memutuskan koalisi ke Gerindra itu melalui rakernas. Jadi, bukan dengan hanya beberapa orang saja," sebut Anggota Komisi III DPR tersebut.
Lantas, bagaimana jika nanti kader PAN ditawari kursi kabinet pemerintahan Jokowi-JK? Taslim menyebut hal itu menjadi hak prerogatif presiden. Dia mengatakan tawaran ini akan dilihat dulu dan mesti mendapat persetujuan dari partai.
"Itu kan hak prerogatif presiden. Kita tidak bisa menolak hak prerogatif presiden tapi kan harus seizin pengurus," Ketua DPP PAN itu
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB
(hat/fdn)
Foto Video Terkait
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Hardani Triyoga 02 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656083/s/3e0f2038/l/0Lnews0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C0A20C1245230C26789320C10A0Cpolitisi0Epan0Ehatta0Ebertemu0Ejokowi0Ebukan0Etanda0Etanda0Emerapat/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
