Sabtu, 06/09/2014 12:19 WIB
"sy selalu memaafkan & senang dikritik. bedakan kritik dgn penghinaan pribadi. kasus #kemal jk tdk ada tindakan akn jd kultur generasi baru," cuit Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, sekitar pukul 11.40 WIB, Sabtu (6/9/2014).
Kemudian ia melanjutkan cuitannya: "saat generasi terdidiknya 'sakit karakter'nya, semua tdk terima. tp saat penyakitnya ditindak satu2, tdk mau jg. dibilang reaktif. #kemal
"karakter #kemal ini sistemik.fenomena gunung es di BDG. itulah knp sy turun jd pembina upcr ke sekolah2 tiap senin ut pendidikan karakter.
Emil menilai suka menghina sudah mewabah di Indonesia. Menurut arsitek ini, hal itu bukan pertanda baik. Apalagi jika dibiarkan begitu saja.
"wabah karakter #kemal ini sdh mengindonesia. lhat sj saat pilpres. sbgian kita berilusi seolah stlh dimaafkan, krkter #kemal ini akan surut," cuitnya.
Melalui twitter, Emil berencana melaporkan pemilik akun @kemalsept. Ia mem-posting screen capture dari cuitan @kemalsept. Tampak dari foto yang diunggah Emil, pemuda itu menyebut kota Bandung dengan kalimat-kalimat kasar. Bahkan ia juga mencaci Emil secara pribadi. Saat ini, akun @kemalsept sudah tidak bisa diakses.
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB
(try/fdn)
Foto Video Terkait
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Triono Wahyu Sudibyo 06 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656083/s/3e32b2df/l/0Lnews0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C0A60C1219450C268320A40C10A0Claporkan0Ecacian0E0Ekemalsept0Eini0Ealasan0Emendasar0Eridwan0Ekamil/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
