Hatta Sambangi Kantor Presiden Malam-malam, SBY Galang Dukungan Perpu Pilkada?

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Rabu, 01/10/2014 03:48 WIB

Ramdhan Muhaimin - detikNews
Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa tiba-tiba keluar dari Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, jelang tengah malam tadi. Mantan Menko Perekonomian itu diduga baru saja menemui Presiden SBY. Apakah pertemuan itu terkait wacana Perpu Pilkada yang sedang panas?

Tak satupun awak media di Kantor Presiden saat itu yang mengetahui kedatangan Hatta. Namun politisi yang juga besan dari SBY ini justru terlihat keluar dari Istana sekitar pukul 22.45 WIB, Selasa (30/9/2014). Hatta yang mengenakan batik lengan panjang warna biru malam itu tampak didampingi seorang ajudan.

Kedatangan Hatta ke Kantor Presiden malam-malam sudah pasti menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi saat ini Presiden SBY tengah menyiapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) untuk membatalkan UU Pilkada yang baru saja disahkan DPR pekan lalu. Mungkinkah malam itu SBY melobi Hatta Rajasa untuk membangun koalisi dukungan agar Perpu yang diajukannya ke DPR nanti bisa gol?

Seperti dikatakan SBY yang juga menjadi Ketua Umum Partai Demokrat ini usai memberi pembekalan terhadap anggota DPR PD di Hotel Sultan, Selasa (30/9) malam, bahwa dirinya akan menandatangani UU Pilkada yang sudah disahkan DPR. Setelah itu, SBY mengeluarkan Perpu.

"Saya sudah siapkan Perpu yang intinya, Perpu ini saya ajukan ke DPR setelah, katakanlah, hari ini atau besok draf RUU hasil sidang kemarin saya terima, maka aturan main harus saya tanda tangani," kata SBY.

Namun jika melihat peta politik saat ini, Koalisi Merah Putih yang notabene mendukung UU Pilkada masih mendominasi kekuatan di DPR. Berdasarkan peta anggota DPR terpilih, komposisi kekuatan Koalisi Merah Putih yang terdiri dari 5 partai politik berjumlah 292 kursi. Sementara Koalisi Indonesia Hebat yang digawangi PDIP, Hanura, NasDem, dan PKB hanya berjumlah 207. Jika Partai Demokrat yang memiliki 61 kursi bergabung kepada Koalisi Indonesia Hebat, maka jumlah kekuatan pendukung Pilkada langsung baru berjumlah 268 kursi, masih kalah dibanding dengan kekuatan Merah Putih.

Oleh karena itu, SBY masih memerlukan dukungan satu partai politik lagi agar Perpu yang diajukan dapat disetujui oleh DPR. Nah, apakah kedatangan Ketum PAN Hatta Rajasa ke Kantor Presiden tadi malam terkait penggalangan dukungan itu?

Namun Hatta yang ditanya soal kemungkinan hal itu oleh awak media tidak memberi jawaban pasti. "Nengok cucu," kata Hatta singkat menjelaskan kedatangannya.

Hatta bahkan hanya melempar senyum saat ditanya apakah dia juga tadi bertemu SBY atau tidak di dalam Istana. Bahkan saat diminta tanggapan mengenai Perpu Pilkada, Hatta yang sudah naik mobil, sempat diam sejenak. Tapi sejurus kemudian dia menolak berbicara dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Nanti saja," kata Hatta sambil menutup pintu.


Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(rmd/kff)


Foto Video Terkait


This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Ramdhan Muhaimin 01 Oct, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656083/s/3efd9c2d/l/0Lnews0Bdetik0N0Cread0C20A140C10A0C0A10C0A348570C270A590A60C10A0Chatta0Esambangi0Ekantor0Epresiden0Emalam0Emalam0Esby0Egalang0Edukungan0Eperpu0Epilkada/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar