Sabtu, 27/09/2014 18:02 WIB
"Kasus yang terbongkar pada tahun 2013 lalu itu sebenarnya hanya salah satu bagian saja dari upaya bersih-bersih yang dilakukan oleh duet Amir Syamsudin dan Denny Indrayana," kata Denny dalam keterangannya, Sabtu (27/9/2014).
Denny mengatakan pada akhir September 2013, dia menerima informasi dari masyarakat tentang proses pengangkatan notaris dengan membayar uang pelicin. Atas dasar itu, Denny dibantu beberapa stafnya mulai meminta keterangan berbagai pihak.
"Notaris dan pihak terkait mengakui adanya aliran uang kepada pihak swasta (calo) guna memuluskan proses pengangkatan notaris di daerah yang formasinya tertutup," tutur Denny.
Setelah meminta keterangan beberapa calo itu, Denny mengetahui bahwa ada aliran uang ke 'orang dalam' juga. Atas dasar itu, Denny meminta Inspektur Jenderal Agus Sukiswo dan jajarannya untuk turun tangan memperkuat tim.
"Hasilnya diperoleh pengakuan, bukti percakapan dan bukti lainnya perihal adanya aliran uang ke 'orang dalam'. Selama pemeriksaan oleh tim inspektorat dibantu staf Wamen tersebut, diperoleh bukti dan pengakuan bahwa staf, kepala seksi, kasubdit dan direktur telah menerima uang dari proses pengangkatan notaris," jelasnya.
Denny kemudian mengatakan bahwa Direktur Perdata pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Lilik Sri Hariyanto (LSH) mengakui di hadapan tim pemeriksa yang dipimpin langsung Irjen Agus Sukiswo bahwa dia menerima uang sejumlah Rp 95 juta.
"Sebagai bagian dari implementasi kerjasama pengendalian gratifikasi antara Kemenkumham dengan KPK serta untuk mengakhiri polemik, Menkumham Amir Syamsudin meminta Direktur Perdata melaporkan penerimaan uang tersebut kepada KPK. Atas laporan tersebut, KPK memutuskan laporan tidak dapat ditetapkan sebagai gratifikasi karena telah lewat 30 hari. Selanjutnya KPK melimpahkan penanganan kasus tersebut kepada Kejagung disertai Koordinasi dan Supervisi. Kejagung mulai memeriksa para saksi dari pihak Kemenkumham dan notaris. Akhirnya Kejagung menetapkan dua orang tersangka yaitu LSH dan NA," jelas Denny.
Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV
(dha/try)
Foto Video Terkait
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Dhani Irawan 27 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656083/s/3ee271be/l/0Lnews0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C270C180A2370C270A31780C10A0Cbegini0Ecara0Ewamenkum0Edan0Eirjen0Ebongkar0Egratifikasi0Edi0Ekemenkum0Eham/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
